Kuala Lumpur: Saling klaim produk kebudayaan antara Indonesia dan Malaysia tampaknya belum akan berakhir. Setelah UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) memasukkan batik Indonesia ke dalam daftar warisan budaya tak ternilai, Malaysia pun menyatakan keberatannya.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin di Kuala Lumpur, Rabu (30/9), mengatakan, pemerintah Malaysia akan mempelajari lebih lanjut dan memastikan apakah keputusan UNESCO ini akan merugikan industri batik tradisional Malaysia. Menurut Muhyiddin, tak hanya Indonesia, Malaysia juga memiliki corak batik khas. Bahkan menurut dia, India dan Singapura pun memiliki produk budaya serupa, meski berbeda nama dan teknik pembuatan.
Menanggapi keputusan UNESCO yang dikeluarkan 8 September silam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 2 Oktober mendatang sebagai Hari Batik dan mengimbau seluruh warga negara menggunakan batik pada hari tersebut.(DSY)
Sumber: Metrotvnews.com